Tami Punya Karya

Tami Punya Karya. "Tulisan yang ada di sini semua adalah hasil inspirasi yang ditangkap lewat ANGIN dan SUARA HATI."

Jumat, 02 Juli 2010

Ini Cerita Tentang Senja dan Aku

“Di saat senja turun, maka kau akan merasakan ketenangan dan kedamaian. Rasakanlah.”
-Tami-


Senja…
Beberapa teman mengatakan kalau aku suka sekali menggunakan kata SENJA dalam tulisan-tulisanku. Ya…bagiku, senja sangat spesial, ia punya makna tersendiri dan berarti untukku :). Kali ini aku akan mendeskripsikan apa itu SENJA secara kasat mata. Senja yang selama ini selalu hadir mengantarkan malam dengan waktu singkat.

Senja…
Sungguh, Bingkainya sangat INDAH kawan. Ia mengantarkan sang fajar untuk turun dari peraduannya, dan langit pun mulai tersipu malu, merona merah karena sang fajar perlahan turun sambil merayu langit. Kini terlihat langit senja berwarna jingga. Burung-burung pun ikut serta mengantar sang fajar turun, mereka terbang membentuk huruf V, indah sekali! lalu kembali bertengger di atas tali listrik, berjejer rapi. Anak-anak kecil yang masih polos pun juga begitu, berlari ke sana kemari dengan tawa khas mereka, berteriak girang. Atau sering kali mereka menyambut senja dengan berlari, berteriak, bersorak sambil memainkan layangan. Sampai akhirnya ibu mereka berteriak memanggil mereka untuk masuk ke rumah, karena senja hampir usai. Langit yang jingga, burung yang bertengger rapi, ibu-ibu yang berteriak memanggil anak-anaknya untuk masuk ke rumah, menghadirkan suasana hening, tenang, dan damai. Tidak ada lagi kesibukan dunia yang di lakukan. Mungkin yang terdengar hanya suara desiran angin atau suara jangkrik. Ya… itu semua kita lakukan, sadar atau tidak sadar hanya untuk menanti AZAN MAGHRIB kawan. Kita menunjukkan rasa hormat, segan, dan takut kita pada ALLAH. Lain hal dengan azan shubuh, zuhur, ashar, dan isya yang berlalu begitu saja. Merasakah kalian kalau azan maghrib mendapat perlakuan istimewa dari kita? Sadarkah kita akan hal ini?

Untuk itu, SENJA sangat spesial untukku kawan :). Benar-benar ada ketenangan dan kedamaian di sana. Coba kalian perhatikan senja esok hari dan rasakanklah atmosfirnya.
Lepas dari itu, aku juga sering menggunakan kata SENJA sebagai perumpamaan, seperti: “susun dalam bingkai senja”, “keeping-keping senja”, dan lain sebagainya. Senja di sini aku ibaratkan seperti kenangan masa laluku. Senja identik sekali berwarna JINGGA, seperti kenangan masa lalu yang identik dengan warna SEPIA :). Ah, banyak cerita dan makna yang terimpan dalam senja kawan, begitu juga dengan kenangan kita.

Senja…
Aku harap kau tetap begitu, setidaknya aku dapat merasakan ketenangan dan kedamaian dalam beberapa jam saja di tengah kepenatan dunia ini.

Utami Ramadhanti
Jatinangor, 02 Juli 2010
08.00 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar