Memasuki lorong terdalam
Terengah, menyibak tirai nurani
Ah, pekat sekali, pekat sekali di sini!
Banyak keping-keping berdebu
Kugenggam keping merah, berdarah!
Meringis, tak sanggup berlari ke dalam lagi
Aku telah kalah di peraduan
Menengadah, nanar, berbisik
Angin, hempaskan keping-keping berdebu ini
Mentari, sinari tirai nurani ini
Rembulan, lembutkan pekat-pekat ini
Jika tidak, kemana lagi aku harus berlari?

Utami Ramadhanti
Jambi, 16 Agustus 2010
09.16 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar